Sponsor

Powered By Blogger

Selasa, 30 Oktober 2007

1 Umat 4 Hari Raya dengan 7 Opsi

Hari Raya Idul Fitri 1428 H bagi umat Islam telah berlalu kurang lebih 2 pekan , namun ada sesuatu yang dapat kita cermati dari perayaan lebaran kemaren yaitu paling tidak ada 4 kali hari raya dimulai hari kamis, jumat 12 Oktober , sabtu 13 Oktober, bahkan ada yang hari minggu, itu yang terjadi di Indonesia negara kita tercinta ini . Bagaimana dengan di negara lain ? , mungkin juga ada yang seperti kita, namun sikap pemerintah Arab Saudi dan juga warganya dalam menentukan 1 syawal patut kita tiru, di negara kaya minyak itu hanya ada 1 Idul Fitri , Indonesia memang negara yang kaya akan keanekaragaman termasuk dalam kehidupan beragama namun terkadang hal itu tidak membuat sesuatu itu lebih baik, bagaimana tidak, dengan adanya 4 kali hari raya saja paling tidak telah memunculkan beberapa opsi bagi pengikutnya, yaitu :
  • mereka yang melaksanakan sholat Idul Fitri sesuai tanggal yang diyakininya sebagai 1 syawal .
  • opsi ke 5 orang yang tidak sholat pada tgl 12 oktober karena bangun kesiangan sedangkan dia menyakini kalau hari itu adalah 1 syawal .
  • opsi ke 6 orang yang tgl 12 sudah melaksanakan sholat Ied namun tgl 13 kembali melaksanakan karena dia sudah di jadwal untuk menjadi khotib Sholat Ied .
  • opsi ke 7 orang tgl 12 sudah tidak berpuasa namun baru melaksanakan sholat ied pada tgl 13 .

hal ini tentu sangat meresahkan umat, perbedaan memang cenderung membawa kita ke arah perpecahan disamping juga membawa rahmat , perbedaan seperti ini tentu sangat tidak dianjurkan karena bertentangan dengan semangat Hari Raya itu sendiri dimana pada Hari Raya itu umat Islam diharapkan bersatu padu baik itu dalam beramal dengan menyalurkan zakat fitrah/maal, dalam melakukan takbir di malam hari , dan berbondong bondong menuju lapangan terbuka untuk melaksanakan sholat Ied, bahkan para wanita yang sedang berhalangan maupun anak anak kecil di himbau untuk turut serta hadir di tempat tempat pelaksanaan sholat Ied , salah satu kekuatan dalam pelaksanaan sholat Ied adalah berbondong bondongnya seluruh ummat Islam menuju tempat-tempat pelaksanaan sholat Ied, sekalipun mereka jarang melaksanakan sholat wajib sekalipun , bahkan di jamam rosululloh kekuatan takbir Idul Fitri mampu menarik hari orang orang kafir untuk datang ke tempat kaum muslimin melakukan khutbah dan sholat Ied, meskipun mereka hanya melihat lihat saja mengikuti keramaian orang. nah kalau begini adanya Umat Islam terpecah menjadi empat Lebaran atau paling tidak ada 2 lebaran, tentu akan menghilangkan gema atau makna dari Idul Fitri sendiri, Umat Islam akan terlihat Terpecah pecah tidak bersatu dan tentunya sangat meresahkan diantara Umat Islam sendiri , kalau kita anggap ada 2 lebaran saja sebagian yang satu menilai orang lain berdosa karena tidak berpuasa tanpa sebab di bulan ramadhan bahkan amal ibadahnya tidak akan diterima meskipun dia berpuasa selama 1 tahun penuh, dan sebagian yang lain menganggap haram hukumnya orang yang berpuasa pada pada Hari Raya Idul Fitri maka kalau di hitung dengan teori probabilitas maka semua orang Islam di Indonesia ini telah berdosa dan terancam masuk neraka gara gara Hari Raya nah kalau sudah demikian siapa yang bertanggung jawab ? Pemimpin kelompok Islam tertentu ?, atau Pemerintah ? . Paling tidak ini menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk bersikap tegas dalam menentukan Idul Fitri secara cermat dan cerdas terbebas dari tekanan pihak manapun.

Referensi :
Idul Fitri Arab Saudi
Idul Fitri Negara Lain

Senin, 22 Oktober 2007

Solo Balapan Peron Utara

Sejak seminggu sebelum lebaran kemaren ada suasana berbeda di stasiun kereta api Solo Balapan Surakarta Jawa Tengah, stasiun yang di perkirakan milik kerator Mangkunegaran pada jaman doeloe itu kini memang menjadi stasiun utama kota Solo disamping sebagai pusat pengendali lalu lintas kereta api ke arah gundih - kedungjati-Semarang, selain stasiun Jebres yang dulunya milik keraton Surakarta dan stasiun Purwosari yang menjadi stasiun pengatur lalu lintas kereta api ke Wonogiri yang masih aktif sampai saat ini meskipun hanya 1 kali perjalanan dalam satu hari dan jalur kereta api kota ke arah Kartosuro yang pernah menjadi pusat kerajaan pajang kala itu namun saat ini sudah tidak aktif lagi , Solo bisa jadi kota dengan stasiun Kereta Api terbanyak di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya yang memiliki 4 stasiun ( + stasiun Solo Kota untuk KA tujuan Wonogiri ) .
stasiun Solo Balapan peron utara sebelumnya memang jarang sekali di gunakan untuk turun naik penumpang, seperti halnya stasiun Tugu Yogjakarta yang memiliki peron double side yaitu stasiun berada di tengah tengah Peron , Solo Balapan peron utara dimulai dari jalur atau sepor 6 , 7 , 8, 9 peron ini dulunya digunakan untuk parkir kereta barang dan kereta langsing ke depo kereta Solo Balapan yang ada disisi barat laut stasiun, apabila anda sering naek kereta api melewati stasiun ini tidak akan dapat melihat stasiun solo balapan dari peron sisi utara kecuali anda akan naek kereta api LODAYA SIANG yang berangkat pagi hari jam 08:30 dari Solo tujuan Bandung, sejak diresmikannya jalur ganda dari Solo Balapan - Purwosari - Delanggu perjalanan kereta api LODAYA SIANG dari Solo Balapan tujuan Bandung di mulai dari peron utara hal ini karena jalur 1 di peron selatan di gunakan untuk ka ARGO LAWU tujuan Jakarta yang berangkat pukul 08:15 dan agar memudah kan ka masuk ke jalur utama double track yang menggunakan sisi kanan untuk ka tujuan ke arah barat .

Status Awas Kelud

Pada Selasa 16 Oktober lalu saya berniat untuk mengetes mobil sedan suzuki estem yang baru saja masuk bengkel karena pada jumat mau di pakai kembali ke Solo maka perlu dilakukan testing jarak jauh supaya tidak mogok lagi di jalan, mumpung di rumah pada ngumpul adek adek yang cowok maka diputuskan untuk melakukan test mobil sambil bersilaturahmi dengan keluarga dengan rute Mojokerto-Jombang-Kandangan-Pare-Blitar-Malang-Sidoarjo dan kembali lagi ke Mojokerto , perjalanan dimulai pukul 09.00 menuju jombang dengan memutuskan mengambil jalur alternatif lewat Curahmalang menelusuri pinggiran rel kereta api , dan akhirnya niat untuk melihat kereta api kesampean juga , kurang lebih 4 buah kereta berhasil melintas di hadapan ku karena ternyata mobilku mogok lagi tepat di pinggir rel kereta api , setelah sempet diperbaiki 2 jam akhirnya mobilnya sehat lagi dan perjalanan di teruskan menuju Jombang.
permasalahan di duga karena sistem suply bahan bakar dan karburator yang kotor, akhirnya di putuskan untuk mengganti tutup bensin yang semula tidak ada lubang udaranya dengan tutup yang memiliki lubang udara dan berkunci, setelah mencari di Jombang di Kandangan sampai Pare tidak berhasil menemukan yang pas karena selain banyak toko onderdil yang masih tutup sehabis lebaran tipe tutup bensin suzuki estem ini termasuk aneh dan jarang ditemui di toko , setelah sampai di Pare , perjalanan dilanjutkan kembali menuju Blitar dengan mengambil jalur alternatif Pare-Wates-Srengat-Blitar.
tepat pukul 16:30 berangkat dari Pare dengan guyuran hujan deras yang tidak merata pukul 17:30 melewati kawasan Wates, sempat terlihat gunung Kelud disisi kiri atau timur nampak jelas di selimuti mendung terkena cahaya matahari senja dari arah barat namun diantara kita tidak ada yang tahu bahwa pada saat itu juga status Kelud ditingkatkan menjadi siaga 4 atau awas padahal kawasan Wates adalah kawasan bencana paling parah terkena hujan pasir kerikil dan aliran lahar dingin, pukul 18:30 perjalanan berakhir di Blitar situasi kota saat itu masih normal normal saja bahkan kita sempat menikmati masakan seafood kepiting dan udang asam manis di depan pasar Legi Blitar, setelah itu mulau beredar isu bahwa diperkirakan 2 jam kemudian kira kira pukul 10 malam gunung Kelud akan meletus yang di siarkan lewat radio lokal dan jaringan radio amatir , maka situasi kota mulai panik pom bensin mulai di serbu warga, termasuk supermarket banyak di serbu warga yang akan menyimpan cadangan makanan, roti dan indomie banyak di borong warga , ditambah sirine iring iringan mobilk truk polisi yang mulai berangkat untuk mengevakuasi warga di lereng gunung kelud dengan radius 10 Km dari bibir kawah makin menambah ketegangan warga Blitar , toko toko berangsur mulai tutup rumah rumah yang berada di pinggiran sungai lahar di sebelah barat alun alun blitar mulai mengemasi barang barangnya meraka takut kejadian letusan tahun 1966 terulang lagi memang pada letusan 1990 kejadian meluapnya lahar dan masuk kota tidak terjadi disebabkan dam atau jembatan penahan lahar yang ada disisi barat laut alun alun blitar itu jebol sehingga lahar langsung meluncur melewati kota namun saat ini kondisi dam dan jembatan itu telah di bangun dengan kontruksi yang lebih kuat justru inilah yang mengkhawatirkan warga kota blitar, saat dam atau jembatan mampu menahan aliran lahar maka ribuat kubik pasir akan tertahan di dam itu dan pendangkalan sungai akan cepat terjadi, saat datang banjir lahar lagi maka dapat dipastikan lahar akan meluap ke luar tanggul dan masuk kota.
saya sendiri panik ingin rasanya memutuskan untuk langsung kembali pulang malam itu dan membatalkan rencana ke Malang namun pihak keluarga di Blitar melarang dengan alasan lebih berbahaya di jalan apabila benar terjadi letusan malam itu saya pikir benar juga akhirnya saya memutuskan bermalam di Blitar dengan resiko apabila terjadi letusan malam itu kami tidak akan bisa pulang paling tidak 2-3 hari setelah letusan karena jalanan akan tertutup debu pasir setinggi kurang lebih 50 cm seperti pada letusan 1990, akhirnya mobil saya amankan di rumah kakap sepupu yang letaknya di perumahan yang jauh dari jalur lahar dengan resiko tetap terkene hujan abu dan pasir sehingga mobil terpaksa saya tutup menggunakan tikar yang lebar agar tidak terkubur pasir dan debu .
malam itu kami lalui dengan situasi tegang, tidur tak bisa namun rasa capek membalut tubuh setelah mendorong mobil dan memperbaikinya tadi siang, perasaan pasrah dan ingin merasakan situasi letusan Kelud di depan mata bercampur menjadi satu , sampai adzan subuh tiba, apa yang kami khawatirkan tidak terjadi namun pagi itu warga Blitar masih khawatir beraktifitas mereka terus memantau kondisi Gunung kelud dari pos pantau lewat radio yang di laporkan 1 jam sekali, sampai pukul 8 pagi dimana matahari mulai terik warga mulai berani beraktifitas, pasar Legi di pusat kota Blitar mulai banyak yang buka, setelah makan pagi dan membantu pakde yang jualan di pasar Legi pada pukul 09:30 akhirnya kami memutuskan meneruskan perjalanan ke Malang melewati Talun-Wlingi-Karangkates-Kepanjen-Malang.
Dengan perasaan lega perjalanan kita perkirakan memakan waktu 2 jam, sampai Karangkates kita beristirahat sejenak di pinggiran bendungan Ir Sutami yang digunakan untuk PLTU Karangkates setelah itu perjalanan dilanjutkan , ketika akan memasuki kota Kepanjen Markas Singo Edan ( Arema ) eeh mobilnya mogok lagi , biasa suzuki estem gak mau kena bensin kotor dikit aja ya udah dorong lagi dan mbengkel lagi deh setelah di bersihkan hampir 1 jam akhirnya mobil jalan lagi sampai wilayah Sukun tepatnya depan pom bensin sukun hampir masuk kota Malang eh mogok lagi
kali ini kami benar benar dibuat bingung mobil hanya bisa di pacu max 20 km/h diatas itu mesin langsung mati , gak ada pilihan laen akhirnya kita berjalan pelan pelan memasuki kota Malang sampai di rumah saudara di wilayah Bareng dekat museum Brawijaya Malang baru mobil di perbaiki , sampai pukul 16:00 mobil di rasa sehat kita lanjutkan silaturahmi ke Sengkaling tempat ibu kosnya adek yang kuliah di Unmuh Malang namun mobil sirasa kurang sehat juga saat pedal gas di lepas mobil langsung mati berapapun kecepatan mobil, ini sangat menyulitkan saat situasi macet atau ketika lampu merah maka diputuskan untuk istirahat di kosan adek setelah menempuh perjalanan 8 jam dari Blitar yang seharusnya hanya 2 jam , karena kondisi jalan yang kita lewati kemudian adalah jalur Porong yang pasti macet maka kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang malam nanti sekitar pukul 9 malam agar jalanan lumayan sepi , akhirnya pukul 21:30 kami melanjutkan perjalanan pulang ke Mojokerto karena kondisi sudah malam maka rencanan mampir ke Sidoarjo kita batalkan perjalanan malang Mojokerto kita perkirakan 2 jam karena pertigaan Porong ke Mojokerto malam itu lancar maka tepat pukul 23:30 kami sampai dirumah kembali dengan selamat. benar benar perjalanan yang berkesan ya mobil takut mogok, takut kena letusan Kelud, dan takut macet lumpur Porong.

Senin, 08 Oktober 2007

Lalat Makhluk Yang Bisa Dipercaya

Binatang yang satu ini bisa jadi merupakan makhluk yang paling dibenci semua orang di seluruh dunia bukan karena tubuhnya yang mungil namun karena sifatnya yang menjijikkan karena hinggap di tempat tempat kotor kemudian hinggap pula pada makanan manusia . karena dianggap sebagai pembawa bakteri itulah yang membuat manusia melakukan berbagai cara untuk mengusirnya , namun kita tetap harus yakin bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu di bumi ini pasti ada manfaatnya , demikian juga sang lalat . lalat sering kita jumpai di tempat tempat makan bahkan restoran, pasar, dan tempat sampah atau tempat yang kotor . namun tahukah kita bahwa lalat juga sering hinggap pada kuntum bunga, nah dari sini bisa kita simpulkan bahwa lalat juga punya peran penting di alam ini.






terlepas dari berbagai spesies lalat dan habitatnya yang ada di alam ini ternyata sang lalat ini adalah seorang makhluk yang bisa di percaya oleh manusia, di era sekarang dimana manusia banyak berdusta baik pada orang lain atau juga dirinya sendiri sang lalat hadir bak pahlawan, bagaimana ini bisa terjadi ? . Di pasar para penjual mungkin sibuk bagai mana cara mengusir lalat agar tidak mengerumuni bahan bahan makanan yang di jualnya , namun bagi para pembeli justru saat ini mereka hanya mau membeli bahan makanan yang terlihat di hinggapi lalat, kenapa? karena yang demikian itu artinya tidak berformalin.

nah di era manusia tidak bisa dipercaya lagi hanya lalat yang bisa kita percaya, memang manusia kalau sudah berbuat jahat bisa lebih rendah derajatnya dari binatang.

Sumber image : Kakek Google

Jumat, 05 Oktober 2007

Religion Vs Science

Marilah kita mencoba memahami apa berbedaan antara Agama dan Ilmu Pengetahuan,
sebenarnya sangat sederhana,
Science : segala sesuatunya harus bisa di jelaskan secara ilmiah,
Religion : Tidak semuanya bisa di jelaskan secara ilmiah pada saat ini, artinya ada sesuatu yang harus kita yakini atau kita imani meskipun belum bisa dijelaskan secara ilmiah pada saat ini , kita tidak tau mungkin 100, 200, atau 1000 tahun yang akan datang ilmu manusia akan menemukannya, hanya alloh yang tahu .

contohnya tentang kehidupan di alam kubur , atau kebangkitan kembali setelah mati, kita sebagai orang Islam yang beriman pasti menyakini akan 2 hal itu, tapi bagaimana harus menjelaskannya , sampai sekarang belum ada seorang profesor pun yang meneliti itu ( susah cari respondennya katanya)

contoh lain dalam surat Al-Fushshilat ayat 22 :
Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu[1332] bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.
[1332]. Mereka itu berbuat dosa dengan terang-terangan karena mereka menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka dan mereka tidak mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit mereka akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka.
Di surat itu dijelaskan bahwa diakhirat nanti pendengaran, penglihatan dan kulit bisa menjadi saksi dari perbuatan kita, bagaimana caranya?, gak usa kita berandai andai nanti di akhirat, di jaman sekarang saja manusia bisa mengungkap aksi kejahatan seseorang dari test forensik dari situ bisa dikenali sidik jari seseorang dari kulitnya kamudian dari sehelai rambutnyapun bisa dilakukan test DNA. hal ini menunjukkan bahwa mungkin di jaman rosululloh dahulu mereka masih mengimani saja arti dari surat ini, tapi beratus tahun kemudian atau saat sekarang, hal ini sudah bisa dibuktikan oleh manusia lewat Science.

Dalam mempelajari Religion kita harus melakukannya secara multidimensi tidak secara parsial
dalam hal ini paling tidak ada 5 dimensi yang harus kita pahami :
  1. Dimensi Ideologi.
  2. Dimensi Intelektual
  3. Dimensi Ritual
  4. Dimensi Pengalaman Spiritual
  5. Dimensi Konsekuensi

Penjelasannya :

Dimensi Ideologi artinya didalam agama itu ada sesuatu yang harus kita imani meskipun belum dapat dijelaskan secara science , ideologi atau pemahaman sama halnya negara kita Indonesia dengan ideologi pancasila artinya pemimpin bangsa ini percaya bahwa pancasila akan membawa kesejahteraan bagi warganegaranya padahal saat pancasila baru di dengungkan apa sudah ada bukti yang bisa di terima akal bakal membawa kesejahteraan, tentu tidak tapi mereka percaya. itulah yang dimaksud dimensi ideologi

Dimensi Intelektual artinya didalam agama sangat banyak hal hal yang bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan dan bisa di nalar oleh akal mengapa sesuatu itu dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Dimensi Ritual artinya didalam agama ada aturan aturan tertentu dalam melakukan ibadahnya seperti sholat dengan syarat syaratnya, kenapa sholat dhuhur 4 rokaat magrib 3, puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, tidak boleh kita merubahnya sesuai keinginna kita contohnya saya mau puasa sampai jam 12 malam wong masih kuat, nah ini malah di haramkan .

Dimensi Pengalaman spiritual setiap orang pasti memiliki pengalaman tersendiri dalam menjalankan perintah agamanya contohnya ketika kita menjalankan ibadah sholat magrib mungkin berbeda rasanya ketika kita melaksanakan sholat isya demikian dengan ibadah lainnya .

Dimensi Konsekuensi ketika orang memutuskan untuk memeluk suatu agama harus menerima konsekunsi dari ajaran agama itu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan, tentang apa yang harus dan tidak harus dilaksanakan. contoh ketika kita sedang rapat sedangkan tiba tiba terdengar adzan maka pemimpin rapat segera membrake dulu rapat tersebut meskipun ada orang yang kurang setuju dengan pendapat pemimpin itu karena dia berpendapat tanggung tinggal dikit lagi diselesaikan saja dulu baru sholat, namun mungkin ada juga orang yang memujinya karena dia konsekuen menjalankan perintah agamanya.

Fenomena H(-) dan H(+)

Selama bulan suci ramadhan sampai setelah perayaan Idul Fitri ada beberapa fenomena menarik yang dapat kita pelajari dan kita ambil hikmahnya, selama rentang waktu tersebut marilah kita perhatikan beberapa tempat berikut yaitu masjid, pasar , mall , restoran , dan terminal .

mari kita perhatikan fakta berikut ini :
H -30 :
Masjid Penuh sesak
Pasar agak menggeliat jual kebutuhan sahur dan buka
mall masih sepi selain week end
restoran tutup sampai menjelang buka
terminal sepi penumpang

H-15 :
Masjid Mulai Longgar
Pasar mulai berdesakan
mall hari biasa dan week end gak ada bedanya
restoran mulai buka dari tengah hari , menjelang buka rame orang bubar
terminal mulai di padati pemudik dari anak sekolahan

H-5 :
Masjid sepi
Pasar berdesakan harga mulai naik
mall makin hari makin padat
restoran banyak orang bubar tapi cenderung berkurang
terminal di padati pemudik

H+7 :
Masjid Kosong
Pasar masih rame jualan kupat
Mall Mulai rame lagi
restoran buka seperti biasa
terminal dipadati arus balik

nah dari kondisi yang ada dapat disimpulkan :
  1. Kondisi Masjid yang pada awal Ramadhan penuh makin mendekati lebaran makin sepi dan kembali kosong setelah ramadhan berakhir . padahal seharusnya ramadhan itu bulan khusus double bonus dari alloh agar meningkatkan iman dan islam untuk beribadah, pahala ramadhan pada sepuluh hari ke dua dan terakhir juga semakin besar ditambah janji malam lailatul Qodar pada malam malam ganjil di sepuluh hari terakhir ramadhan, seharusnya masjid semakin rame di kunjungi kaum muslimin .
  2. Kondisi pasar dan mall , melalui puasa sebenarnya kita dididik untuk hidup hemat diatas kertas kalau hari biasa kita makan 3 kali di bulan ini kita makan hanya 2 kali , dengan puasa kita diajar untuk menahan nafsu termasuk nafsu untuk belanja berbagai kebutuhan yang tidak penting dan tidak ada hubungannya dengan ibadah di bulan ramadhan seperti beli sepatu dan sandal baru, beli baju baru, celana baru deelel. gak ada korelasinya dengan ibadah sholat ke masjid. kalaupun ingin membeli harusnya beli baju takwa, sarung, kopiah, al Quran baru dan itu mestinya di siapkan jauh hari menjelang Ramadhan. dengan di lipat gandakannya amal kita mestinya uang yang kita miliki lebih dapat kita sisihkan untuk berinfak dan berzakat bukan untuk belanja. oleh karenanya seharusnya pasar dan mall cenderung sepi sampai setelah Idul fitri.
  3. Kondisi Restoran pada siang hari bisa dibilang tutup tapi pada malam hari pengunjungnya juga sampai ngantri untuk mendapatkan meja artinya secara ekonomi sebenarnya tidak terlalu dirugikan.
  4. Kondisi Terminal sangat wajar karena tradisi mudik masyarakat muslim Indonesia, ya mau gimana lagi, sekalian untuk menjalin silaturahmi dengan sanak famili yang memang moment langka di 11 bulan lainnya.