- mereka yang melaksanakan sholat Idul Fitri sesuai tanggal yang diyakininya sebagai 1 syawal .
- opsi ke 5 orang yang tidak sholat pada tgl 12 oktober karena bangun kesiangan sedangkan dia menyakini kalau hari itu adalah 1 syawal .
- opsi ke 6 orang yang tgl 12 sudah melaksanakan sholat Ied namun tgl 13 kembali melaksanakan karena dia sudah di jadwal untuk menjadi khotib Sholat Ied .
- opsi ke 7 orang tgl 12 sudah tidak berpuasa namun baru melaksanakan sholat ied pada tgl 13 .
hal ini tentu sangat meresahkan umat, perbedaan memang cenderung membawa kita ke arah perpecahan disamping juga membawa rahmat , perbedaan seperti ini tentu sangat tidak dianjurkan karena bertentangan dengan semangat Hari Raya itu sendiri dimana pada Hari Raya itu umat Islam diharapkan bersatu padu baik itu dalam beramal dengan menyalurkan zakat fitrah/maal, dalam melakukan takbir di malam hari , dan berbondong bondong menuju lapangan terbuka untuk melaksanakan sholat Ied, bahkan para wanita yang sedang berhalangan maupun anak anak kecil di himbau untuk turut serta hadir di tempat tempat pelaksanaan sholat Ied , salah satu kekuatan dalam pelaksanaan sholat Ied adalah berbondong bondongnya seluruh ummat Islam menuju tempat-tempat pelaksanaan sholat Ied, sekalipun mereka jarang melaksanakan sholat wajib sekalipun , bahkan di jamam rosululloh kekuatan takbir Idul Fitri mampu menarik hari orang orang kafir untuk datang ke tempat kaum muslimin melakukan khutbah dan sholat Ied, meskipun mereka hanya melihat lihat saja mengikuti keramaian orang. nah kalau begini adanya Umat Islam terpecah menjadi empat Lebaran atau paling tidak ada 2 lebaran, tentu akan menghilangkan gema atau makna dari Idul Fitri sendiri, Umat Islam akan terlihat Terpecah pecah tidak bersatu dan tentunya sangat meresahkan diantara Umat Islam sendiri , kalau kita anggap ada 2 lebaran saja sebagian yang satu menilai orang lain berdosa karena tidak berpuasa tanpa sebab di bulan ramadhan bahkan amal ibadahnya tidak akan diterima meskipun dia berpuasa selama 1 tahun penuh, dan sebagian yang lain menganggap haram hukumnya orang yang berpuasa pada pada Hari Raya Idul Fitri maka kalau di hitung dengan teori probabilitas maka semua orang Islam di Indonesia ini telah berdosa dan terancam masuk neraka gara gara Hari Raya nah kalau sudah demikian siapa yang bertanggung jawab ? Pemimpin kelompok Islam tertentu ?, atau Pemerintah ? . Paling tidak ini menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk bersikap tegas dalam menentukan Idul Fitri secara cermat dan cerdas terbebas dari tekanan pihak manapun.
Referensi :
Idul Fitri Arab Saudi
Idul Fitri Negara Lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar